Rabu, 23 Desember 2009

MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PEMECAHAN MASALAH

Motivasi Belajar
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif/daya menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu. Dalam hal belajar motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan serangkaian kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melakukan serangkaian kegiatan belajar. Motivasi siswa dapat timbul dari dalam diri individu (motivasi intrinsic) dan dapat timbul dari luar diri siswa atau motivasi ekstrinsik (Uzer Usman, 2008).
Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang timbul sebagai akibat dari dalam diri individu tanpa ada paksanan dan dorongan dari orang lain, misalnya anak mau belajar karena ingin memperoleh ilmu pengetahuan atau ingin mendapatkan keterampilan tertentu, ia akan rajin belajar tanpa ada suruhan dari orang lain. Sebaliknya motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau belajar.
Kegiatan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Rendahnya kepedulian orang tua dan guru, merupakan salah satu penyebab sulitnya menumbuhkan motivasi belajar anak.. Fakta yang terjadi selama ini menunjukan bahwa ketika ada permasalahan tentang rendahnya motivasi belajar siswa, guru dan orang tua terkesan tidak mau peduli terhadap hal itu, guru membiarkan siswa malas belajar dan orang tua pun tidak peduli dengan kondisi belajar anak. Maka untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa orang tua dan guru perlu mengetahui penyebab rendahnya motivasi belajar siswa dan factor-faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa diantaranya adalah sebagai berikut:
• Metode mengajar guru. Metode dan cara-cara mengajar guru yang monoton dan tidak menyenangkan akan mempengaruhi motivasi belajar siswa
• Tujuan kurikulum dan pengajaran yang tidak jelas
• Tidak adanya relevansi kurikulum dengan kebutuhan dan minat siswa
• Latar belakang ekonomi dan social budaya siswa
Sebagian besar siswa yang berekonomi lemah tidak mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Contohnya siswa yang berasal dari pesisir pantai misalnya lebih memilih langsung bekerja melaut dari pada bersekolah, .
• Kemajuan teknologi dan informasi. Siswa hanya memanfaatkan produk teknologi dan informasi untuk memuaskan kebutuhan kesenangan saja.
• Merasa kurang mampu terhadap mata pelajaran tertentu, seperti matematika, dan bahasa inggris
• Masalah pribadi siswa baik dengan orang tua, teman maupun dengan lingkungan sekitarnya.
Raymond dan Judith (2004:24) mengungkapkan ada empat pengaruh utama dalam motivasi belajar seorang anak yaitu
1. Budaya. Masing-masing kelompok atau etnis telah menetapkan dan menyatakan secara tidak langsung nilai-nilai yang berkenaan dengan pengetahuan baik dalam pengertian akademis maupun tradisional. Nilai-nilai itu terungkap melalui pengaruh agama, undang-undang politik untuk pendidikan serta melalui harapan-harapan orang tua yang berkenaan dengan persiapan anak-anak mereka dalam hubungannya dengan sekolah. Hal–hal ini akan mempengaruhi motivasi belajar anak.
2. Keluarga. Berdasarkan penelitian orang tua memberi pengaruh utama dalam memotivasi belajar seorang anak. Pengaruh mereka terhadap perkembangan motivasi belajar anak-anak memeberi pengaruh yang sangat kuat dalam setiap perkembangannya dan akan terus berlanjut sampai habis masa SMA dan sesudahnya.
3. Sekolah. Ketika sampai pada motivasi belajar, para gurulah yang membuat sebuah perbedaan. Dalam banyak hal mereka tidak sekuat seperti orang tua. Tetapi mereka bisa membuat kehidupan sekolah mnjadi menyenangkan atau menarik. Dan kita bisa mengingat seorang guru yang memenuhi ruang kelas dengan kegembiraan dan harapan serta membukakan pintu-pintu kita untuk menemukan pengetahuan yang mengagumkan.
4. Diri anak itu sendiri
Murid-murid yang mempunyai kemungkinan paling besar untuk belajar dengan serius, belajar dengan baik dan masih bisa menikmati belajar, memiliki perilaku dan karakter pintar, berkualitas, mempunyai identitas, bisa mengatur diri sendiri sudah pasti mempengaruhi motivasi belajarnya.
Dilihat dari peranannya, maka orang tua dan guru paling berpengaruh dalam rangka memotivasi belajar siswa.Kerja sama antara kedua komponen ini akan menghasilkan kekuatan luar biasa yang bisa menumbuhkan motivasi belajar anak. Untuk menghasilkan kolaborasi dalam rangka mencapai tujuan yang baik maka pola kerja sama antara ke duanya harus dirancang sedemikian rupa. Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh orang tua dan guru harus teridentifikasi dengan jelas. Karena dengan memahami kekuatan dan kelemahan guru dan orang tua akan dapat membuat rancangan yang tepat untuk menumbuhkan motivasi anak.

Ciri- Ciri Guru yang Bisa Memotivasi Siswa
Salah satu ciri guru yang bisa memotivasi adalah antusiasme, mereka peduli dan paham dengan apa yang diajarkannya dan mengkomunikasikannya dengan murid bahwa apa yang sedang mereka pelajari itu penting. Ia memberikan teladan yang dapat menjadi inspirasi bagi siswanya.
Ciri-ciri guru yang berkualitas dan bisa memotivasi siswa adalah guru yang melakukan hal-hal sebagai berikut :
 Menjadi manajer yang baik yang mampu merencanakan,mengelola, mengorganisasikan serta mengevaluasi kelasnya, murid-murid akan merasa aman dan nyaman bersamanya
 fasilitator yang memperlakukan semua siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bertanggungjawab
 Memberikan pengaruh arus balik yang bersifat korektif
 Memberikan test-tes yang adil, penilaian yang bersifat informative
 Membantu murid-murid untuk menyadari bahwa mereka sedang tumbuh dalam persaingan dan keunggulan.

Ciri-ciri keluarga yang efektif
Keluarga yang efektif mampu memotivasi anak untuk belajar. Ciri-cirinya adalah :
 Membuat suatu kontrol atas kehidupan mereka
 Mengkomunikasikan harapan-harapan yang tinggi kepada anak-anak
 Memiliki impian tentang keberhasilan anak di masa depan
 Menanamkan pandangan bahwa kerja keras merupakan kunci keberhasilan
 Mengarahkan waktu anak-anak dalam aktifitas yang bermanfaat
 Membuat aturan yang positif seperti pembatasan menonton acara televise
 Memberikan tanggungjawab kepada anak untuk menyelesaikan masalah
 Sering berhubungan dengan guru
 Menekankan kehidupan spiritual terhadap anak.

Membangun Hubungan Kerja Sama
Selama ini hubungan yang terjadi antara guru dan orang tua masih terbatas pada hal-hal tertentu, orang tua ke sekolah atau menghubungi guru hanya karena ada masalah saja, begitupun sebaliknya guru menghubungi orang tua apabila ada masalah dengan anaknya. Orang tua ke sekolah hanya karena diundang oleh pihak sekolah pada acara-acara tertentu. Jarang dijumpai orang tua dan guru duduk bersama membahas upaya-upaya yang dapat dilakukan secara bersama untuk menunjang motivasi belajar anak. Maka ketika anak mendapatkan masalah terkait dengan motivasi belajarnya maka akan terjadi aksi saling menyalahkan antara guru dan orang tua.
Maka kita tak boleh mengulangi kondisi di atas. Guru dan orang tua harus menciptakan hubungan positif dalam rangka menumbuhkan semangat belajar anak. Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh guru dalam membuka pintu untuk membangun komunikasi langsung. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi maka guru bisa memanfaatkan sms, email, atau pesawat telepon untuk membuka komunikasi dengan orang tua, atau kalaupun media-media komunikasi di atas belum memungkinkan untuk digunakan maka cara-cara manual seperti mengirim surat atau kuisioner yang berisi informasi tentang perkembangan kognitif, psikomotorik dan afektif anak dapat dilakukan oleh guru. Guru dapat menyediakan waktu sekali sebulan untuk melakukan hal ini.
Sebaliknya orang tua juga perlu mengambil inisiatif dalam membuka jalur komunikasi dengan guru. Orang tua hendaknya bisa memberikan informasi-informasi yang berguna bagi guru tentang kondisi anak di rumah. Orang tua bisa melakukannya dengan menghubungi guru secara langsung di rumahnya atau melalui SMS, atau melalui telepon di luar jam mengajarnya. Orang tua juga bisa membina hubungan dengan pihak sekolah dengan cara sedapat mungkin menghadiri undangan dari pihak sekolah, karena momen seperti rapat-rapat orang tua merupakan sarana yang efektif untuk menyampaikan pendapat, uneg-uneg serta usul saran bagi pihak sekolah.
Untuk mendukung kerja sama yang baik maka guru dan orang tua harus mengetahui apa yang bisa mereka lakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar anak. Guru harus menempatkan usaha memotivasi siswa pada perencanaan pembelajarannya. Sebagai mana yang diungkapkan oleh Gagne yang dikutip oleh Abdul Majid (2008:69) Siswa sadar akan tujuan yang harus dicapai dan bersedia melibatkan diri. Hal ini sangat berperan karena siswa harus berusaha untuk memeras otaknya sendiri. Kalau kadar motivasinya rendah siswa akan cenderung membiarkan permasalahan yang diajukan. Maka peran guru dalam hal ini adalah menimbulkan motivasi siswa dan menyadarkan siswa akan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

Cara-Cara menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa
1. Hal-Hal yang Dilakukan Oleh Guru
Sebagai komponen yang secara langsung berhubungan dengan permasalah rendahnya motivasi belajar siswa, maka guru harus mengetahui beberapa hal yang bisa dilakukannya untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, diantaranya adalah :
• Memilih cara dan metode mengajar yang tepat termasuk memperhatikan penampilannya
• Menginformasilkan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
• Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat siswa
• Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran misalnya melalui kerja kelompok
• Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya, sehingga siswa mendapat informasi yang tepat tentang keberhasilan dan kegagalan dirinya
• Melakukan improvisasi-improvisasi yang bertujuan untuk menciptakan rasa senang anak terhadap belajar. Misalnya kegiatan belajar diseling dengan bernyanyi bersama atau sekedar bertepuk tangan yang meriah
• Menanamkan nilai atau pandangan hidup yang positif tentang belajar misalnya dalam agama islam belajar dipandang sebagi sebuah kegiatan jihad yang akan mendapatkan nilai amal disisi Allah.
• Menceritakan keberhasilan para tokoh-tokoh dunia yang dimulai dengan mimpi-mimpi mereka dan ceritakan juga cara-cara mereka meraih mimpi-mimpi itu. Ajak siswa untuk bermimpi meraih sukses dalam bidang apa saja seperti mimpinya para tokoh dunia tersebut.
• Memberikan respon positif kepada siswa ketika mereka berhasil melakukan sebuah tahapan kegiatan belajar. Respon positif ini bisa berupa pujian, hadiah, atau pernyataan-pernyataan positif laiinya.
2. Hal-Hal Yang Dilakukan oleh Orang Tua
• Mengontrol perkembangan belajar anak. Orang tua perlu menyediakan waktu untuk mengontrol kegiatan anak.
• Mengungkap harapan-harapan yang realistis terhadap anak
• Menanamkan pemahaman agama yang baik khususnya yang terkait dengan motivasi
• Melatih anak untuk memecahkan masalahnya sendiri, orang tua melakukan pembimbingan seperlunya
• Tanyakanlah keinginan dan cita-cita mereka. Berikan dukungan terhadap keingginan dan cita-cita mereka. Arahkan mereka untuk meraih cita-cita itu dengan benar.
• Menggunakan hasil evaluasi yang diberikan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar selanjutnya.

Pemecahan Masalah
Kita memecahkan masalah dan membuat keputusan setiap hari dan sepanjang hari:di rumah, ditempat kerja, di tempat bermain, bahkan di toko pangan.

Beberapa masalah dan keputusan sangat menantang,
Dan membutuhkan sejumlah pemikiran, emosi, dan penelitian.Langkah-langkah pedoman ini dirancang untuk membantu Anda untuk membuat keputusan yang baik.


Keleluasaan
Prosedur ini tampak seperti kalau seseorang bergerak teratur langkah demi langkah.Bukan hal ini yang dimaksud.Langkah-langkah ini memudahkan mempersiapkan suatu struktur kerjaterhadap permasalahan . Semua ini tumpang tindih, dan Anda boleh kembali pada langkah awal atau mengerjakannya secara serentak, sejauh Anda pikir sebagai pemecahan yang terbaik.
Contoh Fleksibilitas (kelenturan):
1. Informasi terjadi di semua langkah— berawal dari pengenalan masalah dan penerapan pemecahannya.
2. Informasi baru dapat mendorong Anda untuk mendifinisikan kembali permasalahan.
3. Alternatif mungkin tidak dapat dikerjakan, dan Anda harus menemukan sesuatu yang lain.
4. Beberapa langkah mungkin digabungkan atau disederhanakan.

Mendifinisikan Permasalahan/Masalah
Apa yang menghalangi Anda untuk mencapai tujuan?
Anda harus dapat menerangkan permasalahan di dalam terminologi yang luas selama permasalahan yang tepat tidak jelas..
• Anda mungkin kekurangan informasi untuk mendifinisikannya
• Anda dapat mengacaukan simpton dengan menggarisbawahi penyebab-penyebab.
Siapkan sebuah pernyataan permasalahan dan temukan seseorang yang Anda percaya untuk mengujinya dan membicarakannya. Kalau permasalahan adalah situasi pekerjaan, diuji dengan pembimbing Anda melalui komisi atau sumber yang sesuai.

Pertimbangkan pertanyaan-pertanyaan ini :
1. Apa masalahnya?
2. Apakah masalah saya?
3. Dapatkah saya memecahkannya? Apakah sulit dipecahkan?
4. Apakah benar-benar masalah, atau cenderung sebagai simpton yang luas?
5. Kalau ini suatu masalah lama, apa yang salah dengan penyelesaian sebelumnya?
6. Apakah itu membutuhkan pemecahan secepatnya, atau dapatkah ditunda?
7. Itu seperti menghindar dari permasalahan itu sendiri?
8. Dapatkah saya mengesampingkan resiko?
9. Apakah permasalahan mengandung dimensi etik?
10. Dengan kondisi bagaimana penyelesaian itu harus memuaskan?
11. Apakah penyelesaian berpengaruh terhadap sesuatu yang tidak seharusnya diubah?

Mengumpulkan Informasi Fakta & Data
1. Penelitian
2. Hasil dari percobaan dan studi
3. Wawancara terhadap ahli dan sumber yang dipercaya.
4. Kejadian-kejadian yang diobservasi, masa lalu atau kini, termasuk observasi perorangan dan laporan

Batas-batas
Batas-batas atau kendala situasi sulit diubah. Kekurangan dana atau sumber-sumber lain. Bila suatu pemecahan diliputi begitu banyak kendala, kendala itu sendiri mungkin juga menjadi masalah.

Pendapat dan Praduga (Asumsi)
Pendapat pengambil keputusan, komite atau kelompok, atau kelompok lain yang kuat akan sangat penting untuk menyukseskan keputusan Anda. Hal ini penting untuk mengakui kebenaran, penyimpangan, atau prasangka di dalam suatu pendapat.
Praduga dapat menghemat waktu dan kerja selama sering kesulitan memperoleh semua fakta. Mengakui sesuatu yang diterima dengan keyakinan. Praduga juga ada faktor resikonya, yang harus diakui, dan semua itu akan hilang jika diuji secara keliru.

Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan
Periksa masalah Anda dengan cara lain, dan temukan perspektif baru yang tidak Anda pikirkan sebelumnya.
Rembuk pendapat atau mencatat alternatif secara cepat, bagaimana pun bodohnya, termasuk proses penemuan yang sangat memuaskan.
Sekali Anda mendaftarkan atau mengartukan alternatif, akan membuka berbagai kemungkinan. Membuat catatan mengenai semuanya:
1. Membutuhkan lebih banyak informasi
2. Penyelesaian yang baru
3. Dapat digabungkan atau dihilangkan
4. Akan menemukan oposisi
5. Terasa menjanjikan atau menggelisahkan

Alternatif Berbobot
• Alternatif yang mungkin didaftarkan,
• dievaluasi tanpa prasangka,
• tanpa memikirkan apakah menarik atau tidak

Mempertimbangkan semua kriteria
Saat suatu penyelesaian yang cocok dapat menyelesaikan masalah, itu mungkin tidak akan berfungsi kalau sumber tidak tersedia, kalau orang-orang tidak menerimanya, atau itu menyebabkan masalah baru.
Teknik-teknik di dalam mempertimbangkan alternatif (pilihan):
1. Kecocokan (keserasian): mengacu pada alternatif itu sendiri, apakah etis atau praktis. Apakah tepat atau penting di dalam skala? Suatu jawaban yang memadai? Terlalu ekstrim?
2. Kemungkinan:mengacu pada berapa banyak sumber yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah? (misalnya, apakah memberikan hasil). Bagaimana kemungkinan menyelesaikan masalah?
3. Kelenturan: mengacu pada kemampuan Anda menanggapi akibat yang tidak disengaja, atau terbuka terhadap kemungkinan baru? Alternatif itu sendiri, apakah Anda dapat mengontrol hasil awal.
Jumlah keseluruhan suatu skor setiap alternatif, bandingkan, prioritaskan alternatif-alternatif Anda.
Pilih alternatif terbaik
1. Jangan mempertimbangkan setiap alternatif sebagai ‘penyelesaian sempurna’ Kalau ada kemungkinan yang tidak menyebabkan masalah pada langkah pertama.
2. Pertimbangkan intuisi Anda, atau perasaan terdalam di dalam memutuskan suatu bagian kegiatan.
3. Kembali ke kepercayaan Anda sebagai orang luar: Apakah Anda kehilangan sesuatu ? Apakah ia (laki-laki/perempuan) melihat suatu masalah di dalam penyelesaian Anda?
4. Kompromi (persetujuan bersama) Pertimbangan kompromi jika Anda mempunyai pegangan yang meyakinkan tentang masalah, dan alternatif Anda. Consider compromise when you have a full grasp of the problem, and your alternatives. Persaingan penyelesaian dapat memberi suatu penyelesaian hibrida.

Selasa, 22 Desember 2009

[ Tersenyumlah, maka itu akan meringankan bebanmu ]

ibuku pernah berkata "nak, jika ada orang dewasa yang membuatmu menangis, ketahuilah bahwa dia adalah pengecut yang tiada berani tuk menghadapi kenyataan bahwa kau bukan lawan yang pantas untuknya,."

lalu aq bertanya " mengapa bunda ? . apakah aq memang tak harus menangis jika dia telah menindas q ?"

sang ibu berkata " tidak nak, kau memang sepatutnya menangis karena kau tidak mengetahui apa sebab dia begitu pengecut tuk menyatakan apa salahmu. karena memang tiada kesalahan yang kau buat. dosamu masih kutanggung nak. dia juga mengerti hal itu"

aku tak mau kau celaka nak, begitu sayangnya aq padamu, begitu besar perjuangan ku tuk membuatmu tetap bernafas hingga saat ini . .

Dan perlu kau ketahui nak, aq tak terlalu menginginkan hartamu jika kau besar kelak & sudah berhasil dalam kehidupanmu . .
yang kuinginkan kau tetap ingat aq, tetap menganggapku ibumu, tetap menyayangiku sebagai orang yang telah membesarkanmu ..

tapi ingatlah nak, jika kau mengingkari itu, sungguuh besar dosamu, sunguh besar penindasanmu terhadapku. dan sungguh sangat besar kemurkaanNYA kepadamu . .

ingatlah ibumu nak, seberapapun rentanya aq , aq tetap ibumu, aq adalah orang pertama yang selalu mengingatmu walaupun kau tak selalu mengingatku . . ibuku pernah berkata "nak, jika ada orang dewasa yang membuatmu menangis, ketahuilah bahwa dia adalah pengecut yang tiada berani tuk menghadapi kenyataan bahwa kau bukan lawan yang pantas untuknya,."

lalu aq bertanya " mengapa bunda ? . apakah aq memang tak harus menangis jika dia telah menindas q ?"

sang ibu berkata " tidak nak, kau memang sepatutnya menangis karena kau tidak mengetahui apa sebab dia begitu pengecut tuk menyatakan apa salahmu. karena memang tiada kesalahan yang kau buat. dosamu masih kutanggung nak. dia juga mengerti hal itu"

aku tak mau kau celaka nak, begitu sayangnya aq padamu, begitu besar perjuangan ku tuk membuatmu tetap bernafas hingga saat ini . .

Dan perlu kau ketahui nak, aq tak terlalu menginginkan hartamu jika kau besar kelak & sudah berhasil dalam kehidupanmu . .
yang kuinginkan kau tetap ingat aq, tetap menganggapku ibumu, tetap menyayangiku sebagai orang yang telah membesarkanmu ..

tapi ingatlah nak, jika kau mengingkari itu, sungguuh besar dosamu, sunguh besar penindasanmu terhadapku. dan sungguh sangat besar kemurkaanNYA kepadamu . .

ingatlah ibumu nak, seberapapun rentanya aq , aq tetap ibumu, aq adalah orang pertama yang selalu mengingatmu walaupun kau tak selalu mengingatku . .